Menyiapkan Bekal Adalah Tanda Cinta | SHUTTERSTOCK

Daripada Jadi Miss Ring Ring...

author
Semy
Minggu, 2 Desember 2018 | 20:13 WIB

 

Tak ada salahnya kita menghitung, dalam sehari berapa kali menghubungi pasangan kita lewat telepon. Tiga kalikah seperti minum obat atau malah satu jam berkali-kali sampai-sampai pasangan kita ‘terganggu’, bahkan juga teman-teman yang sekubikel dengannya. Jangan marah kalau kita kemudian menyandang julukan sayang, Miss Ring Ring, dari teman-teman suami.

 

Bukan tak boleh menelepon pasangan kita. Menyapa lewat telepon, WA, atau LINE adalah salah satu cara menyatakan kita mengingat, menyayangi, dan care terhadapnya. Sudah makan? Makan apa? Kerjaan banyakkah? Hujankah di sana? Pertanyaan-pertanyaan receh yang juga menyejukkan pasangan. Tapi kalau keseringan?

 

Sebetulnya ada cara mudah untuk membuat pasangan kita merasakan cinta kita tanpa mengganggu pekerjaan atau mengusik teman-teman sekitarnya. Bawakan ia bekal yang kita masak sendiri.

 

Seorang teman di kantor dulu setiap hari dibekali istrinya. Ketika semua orang pusing mau makan apa karena terasa pilihan di kantin itu-itu saja, teman yang ini tenang-tenang saja karena tidak perlu berpikir, makanan sudah siap.

 

Bekal, Tanda Cinta Yang Tak Pernah Kadaluarsa | SHUTTERSTOCK

 

Dia bangga sekali dengan bekalnya. Tak jarang diundangnya teman-teman untuk mencicipinya. “Siapa mau coba masakan istriku,” begitu kurang lebih ajaknya. Tentu saja semua mau.

 

“Enak, kan,” pujinya. Buat kami sebetulnya rasanya biasa saja. Jujurnya, kadang tak begitu enak. Tetapi buat teman yang ini, makanan yang dibekali sang istri paling enak sedunia.

 

Itulah keajaiban masakan rumah. Di dalam resepnya ada sejumput cinta yang ditambahkan sang istri waktu dimasak. Di balik makanan lezat selalu ada cinta yang menyertai yang membuat seisi rumah tergila-gila pada masakan ibu, istri, atau bahkan suami.

 

Ada lagi keajaiban bekal cinta yang kita bawakan kepada orang-orang terkasih. Bekal tersebut mewakili kehadiran kita, menjadi pengingat sekaligus pengikat. Sehingga kita tak perlu terus-menerus “mengganggu” pasangan kita dengan telepon atau WA.

 

Nah, pilihannya ada di tangan kita. Mengikat pasangan kita dengan cinta yang disalurkan lewat bekal atau via telepon yang bukan tak mungkin mengganggu pasangan, pekerjaan, dan teman-temannya?