Jangan-Jangan, Memasak Juga Seperti Ilmu Kimia? | SHUTTERSTOCK

Memasak Tak Sekadar Kewajiban

author
Semy
Rabu, 12 Desember 2018 | 09:00 WIB

 

Zaman duluuu ketika nenek-nenek kita muda, perempuan yang sekolah tinggi dianggap aneh. Kenapa harus susah-susah menghafal rumus kimia atau mengerutkan kening memahami metode berjualan kalau pada akhirnya perempuan akan ke dapur.

Ke dapur dianggap sebuah kewajiban perempuan. Dan untuk menjalankan kewajiban itu, perempuan jelas-jelas tak perlu sekolah. Masak, sih, untuk membuat sup, perlu proses kimia. Cukup hafalkan, untuk setengah kilogram daging, perlu 3 siung bawang putih dan 2 liter air.

Untunglah kita semua tidak mengalami situasi seperti Nenek. Sekarang wanita harus sekolah dan jadi pandai supaya bisa mendidik anak-anak menjadi lebih pandai lagi (sekolah tentu saja bukan satu-satunya cara membuat wanita jadi pandai).

Meski sudah pandai, apakah mereka harus tidak memasak? Kalau harus, apakah itu sekadar menjalankan kewajiban?

Satu hal yang selalu saya bagi kepada mama-mama muda, kalau memasak sebagai kewajiban, bahkan saat kita sedang tak kepingin masak, hasilnya pasti tak enak.

 

Masak Enak Perlu Niat dan Rencana. | SHUTTERSTOCK

 

Memasaklah karena kita ingin mempersembahkan hidangan yang tiada duanya kepada mereka yang kita cintai. Kok, nggak ada duanya? Iya, dong, karena hidangan yang kita buat dibumbui sejumput cinta. Di resto mana pun tak ada hidangan yang dibuat menyertakan sejumput cinta kita.

Sekolah tinggi sembari belajar memasak, bukan hal yang terlalu sulit. Berkarier sambil menyediakan hidangan di rumah, bisa tetap dilakukan. Pengaturan waktu yang tepat saja kuncinya.

Bagaimana caranya? Setiap orang punya cara yang berbeda karena ritme hidup tiap orang berlainan. Cara dan apa yang dimasak ikut menentukan. Sistem stok pasti akan sangat menolong. Ini hanya salah satu cara saja.

Jadi, Cookiners, memasak bukan kewajiban atau keharusan. Peran memasak kita lakukan karena ingin menyalurkan cinta lewat masakan buatan kita, bukan karena kita perempuan. Setuju, kan?