Kenapa Cokelat Jadi Simbol Cinta? | ROMY PALAR/COOKIN.ID

Ini Sebab Kenapa Cokelat Jadi Simbol Cinta

author
Ratih Sukma Pertiwi, Marti
Rabu, 13 Februari 2019 | 15:39 WIB

 

Selama kurang lebih 2 abad terakhir, cokelat identik dengan perayaan Valentine. Diawali dari asalnya di Amerika Tengah, ini sebab kenapa cokelat jadi simbol cinta.

 

Berawal di Amerika Tengah

Amerika Tengah yang jadi sumber cokelat tidak lain adalah suku Aztec dan suku Inca (sekarang Meksiko dan Peru). Selain dikonsumsi, cokelat juga jadi mata uang yang sangat berharga di zaman kuno itu (bahkan lebih dari emas).

Cara membuat minuman cokelat di jaman kuno adalah dengan memanggang biji cokelat dalam pot tanah liat lalu digiling hingga halus dan ditambah air dingin. Barulah dicampur dengan rempah dan madu saat diminum untuk mengurangi rasa pahitnya.

 

Mulai Diproduksi Komersil

Cokelat baru dibawa ke Eropa oleh Christopher Columbus di abad 16. Minuman cokelat pun menjadi sangat mahal dan populer di kalangan bangsawan Spanyol, Italia dan Prancis sesudahnya.

Meskipun Valentine sudah ada sejak abad 14 Masehi, tapi baru beberapa abad kemudian perayaan Valentine mulai diidentikkan dengan cokelat. Tepatnya baru di abad abad 19, cokelat mulai diproduksi dan dikemas khusus untuk merayakan Hari Valentine.

Adalah Richard Cadbury, pemilik pabrik cokelat Cadbury, yang mulai memasarkan cokelat berbentuk hati yang disasar sebagai hadiah Hari Valentine. Sampai sekarang, cokelat dalam segala bentuk dan turunannya tetap jadi hadiah favorit Valentine semua orang di dunia.

 

Pengaruh Cokelat Ke Tubuh dan Otak Manusia

Kenapa cokelat jadi simbol cinta? Salah satu jawabannya dihubungkan dengan persamaan perasaan senang dan bahagia yang ditimbulkan cokelat, sama seperti halnya cinta.

Cokelat dikenal punya efek menaikkan mood seketika. Sebut saja kandungan theobromine, tryptophan, dan phenethylamine dalam cokelat yang bisa menimbulkan sensasi rasa senang (disebut juga hormon endorfin) pada orang yang memakannya.

Dalam level yang lebih dalam, cokelat juga adalah salah satu makanan afrodisiak, yaitu stimulan seks ringan. Dalam sebuah survei pada Journal of Sexual Medicine, 143 perempuan yang terbiasa mengonsumsi cokelat terbukti punya hasrat seks tinggi, mengalami lubrikasi lebih baik dan lebih mudah mencapai orgasme.

Tidak heran kalau suku Aztec, tempat cokelat berasal, mengasosiasikan cokelat dengan dewi kesuburan, Xochiquetzal. Begitu pun penguasa suku Aztec, Montezeuma II, bisa menghabiskan 50 cawan minuman cokelat dalam sehari untuk menambah energi dan hasrat seksualnya.


Tapi satu hal yang penting diingat, cokelat dengan fungsi di atas (dan berbagai fungsi lainnya untuk tubuh) bisa maksimal didapatkan ketika kandungan cokelat di atas 70% (dark chocolate). Gula, susu dan bahan lain yang ada dalam jenis cokelat yang kandungannya di bawah 70% bisa jadi malah membuat masalah untuk sebagian orang.

Jadi, jangan sampai pilih cokelat ya!

 

Baca juga:

Ketika Harga Cokelat Sama Dengan Seorang Budak

Cokelat | SHUTTERSTOCK