Apa saja faktor yang harus diperhatikan kalau mau pakai konsep open kitchen? | SHUTTERSTOCK

Lagi Mau Bikin Resto? Coba Konsep Dapur Terbuka Yang Makin Diminati Ini

author
Marti
Jumat, 13 Desember 2019 | 09:00 WIB

 

Dengan dapur terbuka, semua proses mengolah makanan terekspos ke pengunjung. Apa saja untung dan ruginya? Patut dibaca kalau kamu mempertimbangkan open kitchen sebagai konsep kedai atau resto.

 

Tuntutan transparansi makin tinggi belakangan ini. Bukan cuma soal dana atau laporan keuangan pastinya. Di bidang kuliner juga, lho!

 

Penikmat makanan ingin tahu bagaimana proses terciptanya makanan yang mereka santap. Dari segi pengolahan bahan, kebersihan sampai drama spektakulernya. Di sinilah lahir konsep dapur terbuka di sejumlah resto.

 

Di budaya masakan Asia sendiri, terutama Jepang, konsep open kitchen ini sudah lumayan banyak dilakukan. Sebut saja resto sushi, kedai teppanyaki, atau warung takoyaki dan okonomiyaki. Semuanya dibuat di depan mata.

 

Tahun 2020 nanti, konsep ini diperkirakan bakal lebih populer lagi. Jadi kalau kamu ada rencana bikin kedai atau resto, mungkin konsep dapur terbukti ini bisa jadi pertimbangan. Apa aja, sih, pro dan kontranya?

 

1. Menunjukkan Bahan Segar dan Proses Yang Higienis

Dengan membuat dapur yang terbuka, proses pengolahan makanan akan terlihat jelas. Dua faktor utama adalah bahan makanan yang segar dan cara memasak yang higienis. Kalau dua hal ini terpenuhi, pasti pengunjung akan makin yakin dengan kualitas resto.

Kebersihan dan Kerapian Bikin Pengunjung Yakin Dengan Kebersihan Makanan. | SHUTTERSTOCK

 

Tapiii, nggak semua proses ini bisa berlangsung rapi dan terlihat bersih. Jadi, tentukan, apa saja proses mengolah bahan atau proses memasak yang ingin ditunjukkan di dapur terbuka. Sementara proses yang lebih berantakan bisa dilakukan sebelumnya sehingga di dapur terbuka sudah ada hasil bersihnya.

 

Menyiangi ikan dan seafood yang terkesan kotor dan berantakan, misalnya, bisa dilakukan sebelumnya. Cukup hasil akhir yang sudah dicuci bersih yang diperlihatkan.

 

2. Mengekspos ‘Drama’ Di Dapur

Kalau kamu suka nonton acara kontes masak memasak, ‘drama’ di dapur jadi daya tarik yang bisa jadi hiburan tersendiri. Sebut saja proses memasak makanan itu sendiri yang dramatis, misalnya memasak dengan api yang menjilat-jilat atau memanggang pizza dengan oven tungku yang super panas.

Salah satu aksi spektakuler di dapur terbuka. | SHUTTERSTOCK

Drama juga bisa terjadi saat interaksi di antara chef dan para stafnya saat bekerja sama memenuhi pesanan makanan.

Tapi faktor ‘drama’ ini nggak selalu berlaku di persiapan semua jenis makanan. Jadi, kalau menurut kamu proses memasaknya biasa aja, ya mungkin juga tidak perlu dipertontonkan.

 

3. Menciptakan Interaksi Dengan Pengunjung

Dapur terbuka memicu interaksi dengan pengunjung. Baik itu sekadar melihat dari balik kaca lebar, berkomunikasi dengan staf resto yang sedang ‘beraksi’ sampai ikutan terlihat mengolah makanan (menghias cupcake, misalnya).

Jadi, tentukan, seberapa besar interaksi yang kamu inginkan dari pengunjung. Dari situ, konsep open kitchen kamu makin jelas.

Akses jendela lebar transparan ini bisa memanjakan mata pengunjung | SHUTTERSTOCK

 

4. Bermain Dengan Sensor Panca Indra Pengunjung

Riset membuktikan kalau faktor suara, visual dan bau bisa menaikkan ketertarikan kita terhadap makanan, lho! Jadi penampakan keju raclette dipanaskan, atau suara desis daging dipanggang di pan bisa bikin kita makin lapar.

Tapi, nggak semua orang suka langsung terekspos dengan ‘kebisingan’ ini. Di sisi lain, suara panci beradu dengan kompor atau bau hangus juga bukan sesuatu yang menyenangkan.

Jadi, kurangi risiko ‘hiruk pikuk’ yang kurang menyenangkan ini. Dan juga, tetap sisakan ruang yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk ini buat pengunjung yang suka ketenangan.

 

Sudah kepikiran gimana menerapkan open kitchen di kedai/resto kamu?

 

Simak juga:

5 Fakta Oat Milk, Susu Gandum Yang Makin Populer

Oat Milk, Salah Satu Alternatif Susu Dari Tumbuhan | SHUTTERSTOCK

Terbuat Dari Apakah Daging ‘Palsu’ Yang Makin Menjamur?

Bola daging, produk awal dari Memphis Meat. | MEMPHISMEATS.COM