Stay At Home | Shutterstock

Stay at Home

author
Semy
Kamis, 8 Juli 2021 | 11:38 WIB

Marwah, teman sekantor saya cerita  beberapa hari ini suhu tubuhnya meningkat. Tidak heboh-heboh amat. Hanya 37 sekian, tetapi karena biasanya 36 koma sekian, muncul kekhawatiran. PCR cara paling gampang untuk memastikan saat ini walau diikuti kecemasan lain karena harus menguras isi dompet. Tak apalah. Kesehatan jauh lebih berharga.

Saya yang mendengar cerita langsung dari sumbernya, menduga kuat, ini bukan penyakit yang kini sangat ditakuti.  Temperatur menaik tanpa gila-gilaan, tak diikuti gejala lainnya, dan masih bisa tetap WFH, mestinya sih, tidak terjangkit. Stres mungkin jadi salah satu penyebab yang bisa dipertimbangkan. Bisa jadi, katanya cepat banget. “Lama nggak jalan-jalan.” Saya kasih saran, jalan-jalanlah di rumah sambil nyapu kalau pakai vacuum cleaner, kan, jadi jalan-jalan yang berkelas juga.

Diam di rumah bagi sebagian besar orang memang menimbulkan stress berat, tak peduli dibalut kata indah “stay at home”. Tak heran masih ada yang nekat pergi ke supermarket hanya untuk beli selotape  yang nggak penting. Kalaulah penting, bisa dibelanjakan secara online. Dan belanja online saat ini punya dampak mulia yakni menghidupi para pengemudi. 

Sebagian orang lagi, bertahan diam di rumah setelah mengumpulkan quote-quote bijak tentang keindahan makna rumah. Ternyata quote-quote yang biasanya kita lihat sepintas, kini bisa jadi motivasi juga. Misalnya saja, di mana ada full cinta seluas samudra selain di rumah (jelas-jelas rumahnya tak seluas samudra, bagaimana bisa menampung cinta seluas samudra?). Ada lagi, makin cepat kamu terbiasa di rumah, makin mudah hidupmu. Atau, tak mungkin mencari tempat terbaik selain rumah kita sendiri. Masih banyak lagi. Kamu pasti punya satu untuk membuat kamu bertahan di rumah setidaknya dalam 3 minggu ini. Jujur, yuk,  quote itu Cuma bisa memotivasi kamu tak lebih dari 3 hari!  Betapa pun kamu paham tujuan mulia dari diam di rumah  saat ini, yang bisa berhasil mengekang stres hanyalah melakukan aktivitas.  Lakukan aktivitas.

Hari ini di media sosial saya “menonton” Congklak dan Penambahan Kasus” Perumpanaan yang indah sekali. Beredarnya penyakit diibaratkan seperti biji-biji congklak yang berjalan dari satu kelompok ke kelompok lain sambil menularkan penyakit. Makin lama-makin banyak yang tertular. Itulah yang terjadi kalau kamu diam-diam pergi ke supermarket atau ke manalah.

Paham... sangat paham. Nah, kalau paham mengapa mengeluh? Mengapa stress? Segeralah lakukan sesuatu.  Tau nggak, memasak adalah salah satu aktivitas yang paling ampuh untuk menurunkan tingkat stress. Gugling saja quotes cooking and stressing, pasti ketemu lebih dari 100 quotes. Jangan jadikan alasan tidak bisa  memasak untuk menghindari meracik bumbu.  Karena sekarang tak ada batasan dalam memasak. Coba buka Tik Tok. Sudah? Ketemu nasi uduk yang dicampur gulai dan daun singkong rebus lalu diblender jadi  es krim? Kamu nggak usah eksperimen sejauh ini. Salah-salah stres yang sudah turun waktu memasak, tiba-tiba muncul lagi waktu mencobanya. Ah, sudahlah. Mari eksperimen yang lain saja. Bagaimana kalau kita mulai dengan telur? Telur dadar pakai kecap? Juara, nih.

Bikin telur dadar adalah cara jitu melepas stress. Tumpahkan kekesalan kamu dengan membanting-banting whisk ke dalam pecahan telur itu. Lalu bereksperimenlah dengan menambahkan berbagai bahan yang ada. Ketika bahan-bahan  itu perlahan tenggelam di dalam cairan kuning cantik itu, stress kamu pun  lenyap  satu per satu.  Bahan tambahannya nggak ada! Ada, pasti ada karena sekali lagi masak sekarang tidak pakai batasan. Selain itu, tak ada bumbu yang paling jitu dalam melezatkan sebuah masakan selain cinta. Nah, masukkan juga cinta kita ke dalamnya. Hasilnya pasti enak.

Mau tau supaya lebih enak? Ikutin cara saya, yakinkan orang, buatan kamu enak sebelum mereka mencoba. “Coba, deh, percaya, deh, ini enuaaaaakkkk banget.” Atau yang lebih halus, “Iiiihhh ternyata enak, lo, nggak nyangka.” Percaya semua orang tiba-tiba merasa masakan kamu betul-betul enak sejauh kamu nggak menambahkan sebungkus garam ke dalam 5 butir telur tadi. 

Sebetulnya yang saya mau katakan dari tulisan ini cuma, ayo masak selagi di rumah aja. Udah itu aja. 

 

 

Simak juga:

Apa Itu Freezer Burned?

Kapan Harus Bongkar Freezer?

Belanja Aman Saat Covid