Roasters Specialty Coffee House menjual kopi legendaris Panama Gesha seharga AED 2.500 atau sekitar Rp11 juta per cangkir. | SHUTTERSTOCK/VAMOSPUESANDRES

Siapa yang Rela Bayar Rp11 Juta untuk Secangkir Kopi di Dubai?

author
Dini Adica
Senin, 6 Oktober 2025 | 16:59 WIB

Selama ini kita sering mendengar bahwa kopi luwak termasuk salah satu kopi termahal di dunia. Tergantung jenisnya, harga kopi luwak di pasar internasional per kilogramnya bisa mencapai USD500 atau sekitar Rp8,3 juta.

Namun kopi luwak sepertinya bakal dapat pesaing baru. Roasters Specialty Coffee House di Dubai saat ini menyediakan Panama Gesha, salah satu jenis kopi yang langka dan legendaris. Kopi ini dijual seharga 2.500 dirhams UAE atau USD 680 (sekitar Rp11 juta) per cangkir!

Tak heran, Guinness World Records mencatatnya sebagai kopi termahal di dunia saat ini.

Tentu, mahalnya kopi luwak tidak bisa disandingkan dengan panama gesha, karena keduanya berada di segmen kopi mahal yang berbeda. Nilai kopi luwak berada pada proses produksinya yang unik dan suplainya yang terbatas. Sedangkan panama gesha merupakan specialty coffee  yang dinilai dari kompleksitas rasanya yang konon tak tertandingi.

Fenomena ini bukan hal baru di pasar premium seperti UAE, China, Jepang, hingga Taiwan. Di negara-negara tersebut, membeli sesuatu yang eksklusif bukan sekadar gaya hidup, tapi juga simbol status.

Baca juga: Roti Sisir, Si Jadul yang Kini Tampil dengan Topping Kekinian

Budaya “semakin langka, semakin berharga” begitu kuat, terutama dalam industri makanan dan minuman. Itu sebabnya ada segelintir orang yang rela membayar mahal demi pengalaman minum kopi yang tak bisa dinikmati siapa pun.

Dari Panama ke Dubai

Cerita ini bermula dari Best of Panama (BoP), lelang kopi bergengsi yang setiap tahunnya memecahkan rekor harga baru. Hacienda La Esmeralda, salah satu produsen kopi paling terkenal di Panama, tahun 2025 menjual panama gesha yang dibuat dengan proses basah (washed coffee) dengan harga USD 30.204 per kilogram. Angka ini melampaui rekor sebelumnya, yaitu USD 13.518/kg pada 2024.

Menurut Kirk Pearson, pendiri Project Zero Coffee, harga fantastis tersebut tidak muncul begitu saja.

“Pertama, kopi ini mendapat skor 98 poin dalam penilaian internasional yang kredibel. Kedua, belum tentu ada kopi lain yang bisa menembus skor setinggi ini lagi,” kata Kirk.

“Ketiga, Esmeralda adalah merek paling dikenal di dunia kopi. Mereka itu seperti Dallas Cowboys-nya dunia kopi.”

Uniknya, pembeli lot pemenang lelang tersebut adalah Julith Coffee, kafe omakase baru di Dubai yang baru berumur seminggu saat lelang berlangsung.

Baca juga: Rahasia Telur Barendo yang Gurih Renyah ala Nasi Kapau Bukittinggi

Pembelian ini langsung membuat nama mereka mendunia, karena berhasil mengamankan kopi termahal di dunia (dan terbaik!) hanya dalam waktu singkat setelah dibuka.

Roasters Specialty Coffee House, yang memiliki 12 kafe mewah di Dubai, juga menyajikan kopi dari farm yang sama. Kopi mereka diseduh dengan metode Hario V60 dan disajikan dalam gelas kristal Edo Kiriko.

Di pasar seperti Dubai, hal semacam itu bukan sekadar jualan kopi melainkan sebagai brand statement, cara membedakan diri di tengah pasar mewah yang sangat kompetitif.

Kenapa Dubai Jadi Tempat Kopi Termahal?

Di pasar mewah seperti Dubai, serta Tiongkok, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Jepang, konsumen cenderung mengaitkan eksklusivitas dengan nilai jual tinggi. Mereka bersedia membayar harga premium untuk barang yang mereka anggap lebih bernilai.

Fenomena ini disebut premiumsation, yaitu strategi meningkatkan daya tarik dan harga merek melalui eksklusivitas, kelangkaan, dan kualitas yang unggul.

“Industri kita sudah sampai di tahap di mana kopi punya kategori ‘luxury’ atau ‘reserve’. Harga kopi yang tinggi ini, dan beberapa kopi lainnya yang dilelang, menunjukkan munculnya pasar baru untuk kopi kelas mewah,” jelas Kirk.

Baca juga: Meracik Keju Prancis untuk Berbagai Hidangan Lokal, Bisa Menyatu Nggak Sih?

 

Salah satu target pasar utama adalah orang-orang yang sangat kaya (ultra-wealthy), yang jumlahnya terus bertambah, terutama di Dubai yang merupakan tax haven.

Buat mereka, membeli kopi termahal di dunia hanyalah kegiatan sehari-hari atau cara untuk menunjukkan status. Selain itu, banyak perusahaan juga membeli kopi mewah tersebut untuk menjamu dan menjalin hubungan baik dengan klien penting mereka.

 

Bukan hanya Dubai yang demam kopi eksklusif. Di Taiwan, Simple Kaffa milik juara dunia barista Berg Wu pernah menjual secangkir Elida Estate Gesha seharga USD 635 (sekitar Rp10,5 juta). Jepang bahkan mencatat rekor lebih tinggi: OneByOne pernah menjual kopi seharga USD 970 per cangkir.

Panama gesha mungkin menjadi kopi termahal di dunia saat ini, sehingga fenomena ini menunjukkan perubahan besar dalam cara orang menilai kualitas. Meski harganya ekstrem, permintaan tetap ada. Ini menandakan munculnya kelas konsumen baru yang mengejar prestige experience.

Sumber: Perfectdailygrind.com