Soto Kudus, salah satu soto kuah bening yang cocok untuk comfort food. | SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO

6 Variasi Soto Kuah Bening yang Gurih dan Segar, Cocok buat "Comfort Food"

author
Dini Adica
Senin, 28 Juli 2025 | 14:31 WIB

Bosan makan goreng-gorengan, atau lauk yang serba santan? Bagaimana kalau jajan soto ayam, dengan kuah panas yang gurih? Kalau mau versi yang lebih ringan, bisa memilih soto dengan kuah bening yang segar.

Soto memang kuliner yang banyak sekali variasinya di Indonesia. Bahkan soto kuah bening pun ada banyak macamnya, dengan lauk pendamping yang beragam. Contohnya, soto Kudus, soto Boyolali, hingga soto Bandung, yang masing-masing punya ciri khas dalam kondimennya.

Asyiknya lagi, soto kuah bening ini juga cocok untuk menu sarapan buat yang nggak ingin terlalu kenyang. Juga untuk comfort food buat yang lagi nggak enak badan. Kita kenali yuk, bedanya. 

Baca juga: Video Resep Soto Betawi Ini Punya Cita Rasa dan Aroma Rempah Menggoda

 

1. Soto Bangkong

Asal: Semarang, Jawa Tengah

Ciri khas: Banyak yang mengira yang dimaksud bangkong di sini adalah kodok bangkong. Namun soto Bangkong mengacu pada nama perempatan jalan di Semarang di mana warung soto ini berdiri.

Soto Bangkong sendiri berisi potongan daging ayam kampung, yang membuat kuah beningnya jadi terasa gurih. Aromanya menjadi kuat karena bumbu dan rempahnya, menghasilkan rasa gurih tapi ringan karena kuahnya tidak terlalu berminyak.

Pelengkap: Bihun, tauge, tomat, seledri, taburan bawang merah dan bawang putih goreng, kadang sambal kecap.

Penyajian: Disajikan di dalam mangkuk kecil yang agak tinggi. Nasi bisa dicampur atau dipisah, biasanya ditemani lauk pendamping seperti perkedel, sate ati ampla, sate kerang, sate telur puyuh, dan sate tempe yang dicampur dengan sedikit kuah semur.

2. Soto Semarang

Asal: Semarang, Jawa Tengah

Ciri khas: Soto Semarang mirip dengan soto Bangkong, tetapi isiannya lebih bervariasi. Kuahnya bening, dengan irisan ayam kampung, taoge, soun, kadang disajikan dengan telur rebus.

Rasanya ringan dan gurih karena menggunakan kaldu ayam. Jika ingin rasanya lebih manis, bisa ditambahkan kecap manis.

Pelengkap: Soun atau bihun, bawang goreng, sambal kemiri, dan jeruk nipis agar lebih segar.

Penyajian: Disajikan dengan campuran nasi dalam mangkuk kecil, berikut lauk tambahan seperti tempe mendoan, tahu, perkedel, serta sate usus, sate kulit, dan telur puyuh yang direndam kuah kecap.

Baca juga: Resep Soto Banjar, Kuah Bening dan Rasa Khasnya Nempel Di Lidah

3. Soto Kudus

Asal: Kudus, Jawa Tengah

Ciri khas: Kuah bening dengan warna agak kecoklatan karena siraman kecap manis dan bawang goreng. Rasanya campuran antara gurih dan manis, tetapi ringan.

Tidak seperti soto Semarang atau soto Bangkong, soto Kudus menggunakan daging kerbau (meskipun ada juga yang memakai daging ayam).

Pelengkap: Taoge pendek, bawang putih goreng, dan daun bawang.

Penyajian: Soto disajikan dalam mangkuk kecil berikut nasinya. Sebagai side dish biasanya disediakan juga sate-satean seperti sate usus, sate ati ampela, sate telur puyuh, ataupun sate kerang.

 

4. Soto Boyolali

Asal: Boyolali, Jawa Tengah

Ciri khas: Kuahnya sangat bening dan ringan, sehingga dianggap sebagai soto yang rasanya paling segar. Itu sebabnya sering disebut juga Soto Seger Boyolali. Isiannya daging sapi atau daging ayam, terkadang dicampur jeroan.

Rasanya gurih berkat campuran bawang putih goreng, tapi tetap ringan dan segar. Cita rasanya tidak terlalu manis, dengan porsi kecil yang pas buat yang biasa sarapan ringan.

Pelengkap: Bawang merah, sambal rawit, seledri, taoge, dan kerupuk.

Penyajian: Disajikan dalam mangkuk biasa, dengan nasi dicampur atau terpisah. Namun lauk sampingannya paling lengkap, dari tempe mendoan, empal goreng, perkedel, hingga sosis solo.

5. Soto Gading

Asal: Solo, atau tepatnya daerah Gading dekat Keraton Surakarta

Ciri khas: Soto Gading biasanya menggunakan ayam kampung suwir dengan tekstur yang lebih kenyal. Isian lainnya adalah soun, taoge, kol, kentang, dan tomat. Kuahnya bening sedikit keemasan dengan rasa yang gurih dan kaya rasa.

Soto Gading juga punya versi daging sapi, dengan campuran sumsum tulang sapi yang disebut sebagai “gading”. Teksturnya lembut, dengan rasa gurih yang khas.

Pelengkap: Keripik kentang, bawang goreng, seledri, dan irisan daun bawang.

Penyajian: Disajikan dengan nasi dalam mangkuk kecil, dan berbagai lauk pendamping seperti tempe goreng, sate usus, sate kikil, sate paru, perkedel, bakwan, telur bacem, dan kerupuk gendar.

Baca juga: Cara Membuat Bubuk Koya Kerupuk Udang untuk Soto Lamongan

6. Soto Bandung

Asal: Bandung, Jawa Barat

Ciri khas: Kuahnya bening karena tanpa bumbu kunyit atau bumbu kuning, tapi kaya rasa karena menggunakan kaldu daging sapi. Isiannya daging sapi yang dipotong dadu, kadang dilengkapi tulang muda atau sedikit tetelan untuk memperkuat rasanya.

Yang paling khas, dan jarang ditemukan di jenis soto lain adalah penggunaan lobak. Irisan lobak putih ini memberi rasa segar dan sedikit pedas alami. Lobaknya juga tidak pahit karena direbus lebih dulu. Malahan, jadi meningkatkan rasa kuah.

Ciri khas lainnya, soto Bandung menggunakan taburan berupa kacang kedelai goreng sehingga memberi tekstur renyah.

Pelengkap: Daun bawang, seledri, dan bawang goreng.

Penyajian: Disajikan dalam mangkuk dengan nasi putih terpisah, ditambah sambal dan jeruk nipis sesuai selera.

Nah, mana soto kuah bening yang biasa jadi comfort food kamu?

Sumber: Kompas.id, CNN Indonesia, Jalansolo.com