Survei: Sekitar 40 persen penjualan Toko Kami kini berasal dari GoFood. | INSTAGRAM @TOKOKAMIID

Program 'Pojok Belajar' dari GoFood Bikin Trial and Error Usaha 'Toko Kami' Berkurang

author
K Ghaluk Verrell Widiatmoko
Selasa, 12 Agustus 2025 | 14:33 WIB

Ketika berbicara tentang kuliner Indonesia, belum banyak merek yang dikenal sampai mancanegara seperti makanan khas negara lain. Namun, Yudistira O. G. Nusantara, mentor Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) sekaligus owner usaha Toko Kami, hadir dengan semangat yang berbeda.

Sejak bergabung dalam Program Pojok Belajar, program edukasi intensif yang digagas oleh GoFood lewat KOMPAG pada 2025, Yudistira tak hanya memajukan bisnisnya, tetapi juga mengusung visi memperkenalkan cita rasa Nusantara ke kancah internasional.

Peran Pojok Belajar bagi Toko Kami

“Usaha Toko Kami berdiri sejak 2021 di Pontianak, jauh sebelum saya bergabung dengan Pojok Belajar,” ungkap Yudistira Nusantara, saat konferensi pers Program Pojok Belajar di Kantor Gojek di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: Yuk, Bikin American Breakfast biar Serasa Lagi Staycation Weekend Ini!

Ia menyebut bahwa program ini baru diikuti pada gelombang kedua yang menjangkau hingga 24 kota, berbeda dengan angkatan pertama yang hanya melayani 8 wilayah. Keikutsertaan dalam Pojok Belajar memberikan kemudahan bagi pengusaha, terutama mereka yang masih bingung memulai usaha.

“Materi yang disediakan GoFood sangat membantu, dari cara memulai bisnis hingga penggunaan aplikasi GoFood,” jelasnya.

Bagi Yudistira dan tim, kehadiran Pojok Belajar mampu mengurangi trial and error yang biasa dialami setiap pelaku usaha dalam tahap awal. Perubahan nyata dirasakan dari sisi omset usaha yang terus meningkat sejak bergabung dengan layanan GoFood.

Strategi Digital dan Dampak Positif pada Penjualan

Sekitar 40 persen penjualan Toko Kami kini berasal dari GoFood. Menurut Yudistira, platform ini ibarat bonus marketing tanpa biaya tambahan, karena produk langsung tampil di aplikasi yang sudah dikenal luas.

“Konsumen cenderung memilih pesan via GoFood karena kemudahan dan enggan keluar rumah,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa penggunaan aplikasi ini memudahkan ekspansi usaha. “Kami baru membuka cabang di Jogja bulan lalu, dan dukungan GoFood sangat membantu prosesnya,” tutur Yudistira, yang mengusung kepanjangan “Kudapan dan Aneka Minuman Indonesia” pada mereknya.

Baca juga: Tiru Cara Pedagang Buah Memilih Alpukat yang Sudah Matang

Ide Bisnis dan Produk Unggulan

Terinspirasi dari fenomena kuliner global seperti sushi dan tteokbokki, Yudistira ingin menghadirkan Indonesia dengan brand kuliner khasnya.

“Indonesia belum punya brand makanan nasional yang dikenal secara luas,” ujarnya.

 

Awalnya Toko Kami fokus pada kopi sebagai produk yang relatif mudah diterima pasar, namun kini usaha tersebut sifatnya melengkapi menunya dengan makanan tradisional.

Menu favorit toko yang menargetkan segmen menengah ini termasuk rendang dan sayur sapi khas timur Indonesia, yang dimasak langsung berdasarkan resep asli daerahnya. Harganya cukup terjangkau, yakni sekitar Rp20.000 untuk kopi dan Rp30.000 untuk makanan.

Visi Lima Tahun Mendatang

Perubahan perilaku konsumen menjadi perhatian serius Yudistira. “Data kuartal IV menunjukkan peningkatan penjualan Americano, karena konsumen makin sadar kesehatan dan mengurangi gula,” jelasnya. Makanan dan minuman sehat pun jadi tren yang menarik perhatian.

Baca juga: Lezatnya Gohyong Makanan Khas Akulturasi Budaya Tionghoa dan Betawi

Dengan visi yang jelas, Toko Kami tak ingin hanya berhenti di Pontianak dan Jogja.

“Kami ingin memperkenalkan kuliner dan kopi Indonesia di panggung internasional dalam lima tahun ke depan. Ekspansi ke berbagai kota baru menjadi target utama,” ungkap mentor yang berkomitmen mengembangkan UMKM melalui bimbingan komunitas dan teknologi ini.

Perjalanan Toko Kami membuktikan bahwa dukungan pendidikan dan teknologi dari program Pojok Belajar GoFood mampu memperkuat UMKM yang punya potensi besar.

Melalui strategi bisnis yang inovatif dan semangat melestarikan budaya kuliner lokal, Yudistira Nusantara dan timnya terus bergerak maju membawa cita rasa Indonesia ke pasar global.